Sabtu, 31 Juli 2010

inkubator lab

INKUBATOR

Incubator merupakan sebuah perangkat yang memungkinkan mengontrol kondisi lingkungan, seperti suhu dan klembapan. Sering digunakan unuk pertumbuhan bakteri, atau memberikan lingkungan yang cocok untuk kondisi biologis atau reaksi kimia.
Dalam penggunaanya pada proses percobaan di laboratorium, funsi incubator dikategorikan kedalam dua macam yakni:
• Dalam mikrobiologi, inkubator adalah sebuah perangkat untuk mengontrol suhu, kelembapan, dan kondisi yang mikrobiologikal.
• Dalam bioteknologi, inkubator digunakan untuk mengatur suhu lingkungan suatu objek pengamatan.
Berbagai macam incubator diproduksi oleh perusahaan manufaktur dan beredar dipasaran dengan spsifikasi yang berbeda. Diantaranya yaitu incubator model CB 150 model incubator satu pintu dengan satu kaca display. Berikut adalah spesifikasi dari incubator model CB 150.
Model CB 150
Exterior dimensions 680
Width (mm) Lebar (mm) 740
Height (incl. feet/roller) (mm) 919
Tinggi (termasuk kaki / rol) (mm) 1069
Depth (incl. panel) (mm) 715
Kedalaman (termasuk panel) (mm) 715
Wall clearance (mm) 50
Lebar 500
Tinggi 600
Kedalaman 500
Interior volume 150
Rak 08/03
Dimensi rak 471
Kelembapan konstan IP 20
Tegangan 230
Nominal power 1400
Konsumsi energi suhu 37 o C 140
Pengaturan akurasi (vol- %O2) 0.1

Dalam peruses pemasangan atau perakitan ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan yaitu:
1. Memasang Rak
• Periksa bagian kiri dan kanan tempat siku-siku terpasang dengan benar. sangkutan di bawah mengarah ke bawah ditempatkan di sisi depan dan sangkutan samping ditempatkan di paling dalam
• Masukan sangkutan samping ke dalam suatu lubang dari siku sebagai pendukung dan tekan sisi belakang dengan benar.
• Masukan sangkutan bawah ke dalam suatu lubang dari siku sebagai pendukung dan pasang dengan benar.
• Pastikan bahwa masing-masing siku terpasang horisontal dan terpasang semua dengan benar.
• Atur semua siku dan periksa siku sebelah kiri dan kanan pastikan terpasang di ketinggian yang sama.
• Letakkan suatu rak di siku yang sudah terpasang.

2. Meletakkan sample dan bejana ke dalam bilik inkubator
• Menghilangkan uap lembab dari sample atau bejana
• Buka pintu. pintu tersebut akan menutup oleh magnet
• Tempatkan sample di suatu jarak aman pada rak yang seragam.
• Tutup pintu dengan hati-hati hingga benar-benar tertutur rapat. Jikai pintu itu tidak tertutup dengan sepenuhnya, pengoperasian tidak akan berjalan.

3. Menghubungkan steker induk
• Pastikan bahwa switch power dan saklar induk dalam keadaan padam. Sambung steker induk pada saluran AC.

Tahap selanjutnya adalah pengoperasian incubator. Dalam prakteknya ada beberapa hal yang harus dilakukan agar alat berjalan dengan baik yaitu:
1. Pengaturan Pengaman Suhu
• Pengaturan untuk pengaman suhu. Putar pengatur untuk melakukan penyesuaian hingga menunjuk pada suhu aman. Umumnya suhu yang diatur 10oCyang lebih tinggi dibanding pengaturan suhu dalam bilik inkubator.
• Jangan menetapkan suhu pada 70 o C atau yang lebih tinggi

2. Pengaturan, memulai dan menghentikan penunjuk kendali
• Menyalakan tombol komponen dan power. Dalam 5 detik akan muncul “cP” dan indikator suhu.
• Pengaturan suhu dapat dilakukan baik ketika dioperasikan atau tidak.
• Untuk mengatur penunjuk kendali tekan tombol “run/stop”. LED suhu akan berkelip. LED pemanas menyala jika telah aktif.
• Menghentikan pengaturan penunjuk kendali dengan menekan tombol “run/stop”. Kelipan LED suhu berubah menjadi bercahaya.
• Pastikan penunjuk kendali telah mati sebelum mematikan tombol power. Jika tidak, alarm peringatan akan berbunyi.
• Jika tidak digunakan dalam waktu yang alam, matikan tombol power dan komponen serta cabut steker dari terminal AC.

3. Pengaturan, memulai dan menghentikan modus pengatur waktu.
• Mengatur suhu dari penunjuk kendali sebelum mengatur nilai dari pengatur waktu.
• Mengatur waktu pada pengatur waktu untuk semua modus operasi. Pengaturan dapat dilakukan baik dibawah pengendalian maupun penghentian.
• Untuk memulai secara pengoperasian otomatis tekan “set” dan pengendalian siap dimulai
• Jika waktu telah terhitung habis, maka pengoperasian yang telah diatur otomatis akan berhenti.
• Hentikan modus operasinya terlebih dahulu, Kemudian tekan tombol power untuk mematikan inkubator.
• Jika tidak digunakan lagi dalam waktu lama, tekan tombol power, lalu cabut steker dari terminal AC.
Setelah pemasangan selesai, dan petunjuk pengoperasian dipahami. Ada satu hal lagi yang harus menjadi perhatian serius agar terhindar dari kecelakaan saat bekerja yaitu:

1. Memperhatikan tanda peringatan
Bahan pelarut organik atau bahan yang mudah terbakar dan meledak tidak bisa digunakan dalam ruang inkubator. Misalnya nitrat,peroksida, garam nitrat, pelarut organik, dll. Ini disebabkan karena fungsi, sifat dan ciri-ciri beberapa bagian dari inkubator jika dipanaskan akan berada pada suhu yang tinggi. Jika pengguna menyentuh satu bagian-bagian yang dilarang selama operasi, atau mengoperasikannya dengan cara yang salah, bisa dipastikan pengguna akan mengalami kecelakaan yang tak diduga. Hati-hati dengan tanda peringatan untuk keselamatan dan untuk mencegah kecelakaan kerja.

• Dangerous ( Berbahaya)
Mengindikasikan suatu situasi yang sangat beresiko akibat kekeliruan kerja yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius.
• Warning (Peringatan)
Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat kekeliruan kerja yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius.
• Caution ( Perhatian)
Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat kekeliruan kerja yang bisa berakibat kecelakaan atau luka fisik.
2. Warning Label ( Label Peringatan )
Suatu label peringatan terdapat pada alat untuk menunjuk suatu ketentuan yang penting. Ketentuan yang terlampir dinyatakan sebagai di bawah pada label.

Menjaga agar alat awet dan kinerjanyapun dapat baik dalam waktu yang cukup lama tentunya dibutuhkan suatu perawatan yang berkala dan rutin dilakukan. Ini mencegah timbulnya kerusakan dan berperan dalam meminimalisir kecelakaan kerja. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses perawatan.
1. Pengujian sambungan utama
sambungkan steker utama. Nyalakan saklar utama dan tekanan uji tombol dengan suatu tongkat. Ketika saklar dipadamkan, maka berjalan normal. Jika tidak bekerja secara normal, hentikan operasi dengan segera dan hubungi agen. Hal tersebut mungkin disebabkan satu resiko akibat kejutan listrik
2. Perubahan Dari Sekring
Matikan tombol power dan peralatan untuk keselamatan sebelum mengubah sekring.
tempatkan ujung obeng minuts ke dalam alur dari sekring . Penyangga dapat dikeluarkan oleh ujung obeng.
Kaitkan sekring baru dengan daya yang sama . Kapasitas ditunjukkan di bagian logam dari sekring yang logam.
Pada suatu kapasitas tertentu, daya muat sekring tidak bisa menahan arus berlebih yang terjadi di dalam unit dan mungkin dapat mungkin menyebabkan satu kecelakaan.
Jika sekring yang baru meletup segera setelah diubah . Hentikan pengoperasian dengan segera dan memeriksa unit yang sambungkan ke terminal AC.

3. Perawatan
Matikan tombol komponen dan cabut steker dari terminal AC sebelum dibersihkan.
Bersihkan dengan kain yang lembut atau handuk basah. Jika diperlukan gunakan netral detergen dan lengkap dengan penyekanya.
Ketika membersihkan bilik, keluarkan komponen pendukung dari siku-siku.



Daftar Pustaka
http://biosurplus.com
http://chemyst.com
http://wikipedia.com
http://scribe.com
Katalog Inkubator: 2007. Kurnia Jaya Bukit Sentosa.
Hand set Instruktur Manual Inkubator













INKUBATOR






Disusun oleh:

Sri Fitriani (NIM. H1A0801015)
Wati Susanti (NIM. H1A0801)







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2010

mengapa sel hewan memiliki sentriol?

Mengapa sel tumbuhan tidak terdapatnya sentriol ???
Pada sel hewan, sepasang sentriol di tempatkan di tengah-tengah sentrosom, tetapi struktur ini tidak penting untuk pembelahan sel. Sebenarnya sentrosom pada sebagian besar tumbuhan tidak memiliki sentriol, dan jika seorang peneliti merusak sentriol sel hewan dengan mikroberkas (laser microbeam), suatu gelendong akan tetap terbentuk selama mitosis.
Selama interfase, sentrosom tunggal berefleksi untuk membentuk dua sentrosom yang ditempatkan persis di luar nukleus (Gambar 12.5). Kedua sentrosom berpindah lebih jauh lagi selama profase dan prometafase, begitu mikrotubula gelendong tumbuh dari kedua sentrosom tersebut. Pada akhir prometafase, kedua sentrosom itu yang di sebut sebagai kutub gelendong, berada pada kutub yang berlawanan dari sel tersebut.









Gambar 12.5 Tahapan pembelahan sel mitotik dalam sel hewan. Yang menunjukan pembelahan sel pada embrio ikan.
Pada sel hewan, sitokinesis terjadi dengan proses yang di kenal sebagai pembelahan. Tanda pembelahan ialah penampakan alur pembelahan yang berawal sebagai pelekukan pada permukaan sel di dekat daerah bekas pelat metafase lama (Gambar 12.8a). Pada sisi sitoplasmik alur ini terdapat cincin kontraktil yang terdiri dari mikrofilamen aktin yang berkaitan dengan molekul protein miosin merupakan protein yang bertanggungjawab pula atas kontraksi otot dan banyak tipe pergerakan sel lainnya. Kontraksi cincin mikrofilamen dari sel yang sedang membelah sama seperti penarikan tali-pundi. Alur pembelahan ini semakin dalam hingga sel induk terjepit menjadi dua yang menghasilkan dua sel anak yang terpisah sama sekali.
Sitokinesis pada sel tumbuhan yang berdinding mempunyai gejala berbeda. Tidak ada alur pembelahan. Sebagai gantinya, selama telofase, vesikula yang di turunkan dari Aparatus Golgi berpindah di sepanjang mikrotubula ke tengah-tengah sel, dimana vesikula itu bersatu dan menghasilkan pelat sel (Gambar 12.8b). Materi dinding sel yang di bawa dalam vesikula berkumpul pada pelat sel yang terbentuk. Pelat sel ini membesar hingga membran di sekelilingnya bergabung dengan membran plasma di sekeliling sel. Dua sel anak terbentuk dengan membran plasmanya masing-masing. Sementara itu dinding sel baru telah terbentuk di antaranya.










a. Pemelahan sel hewan b. Pembelahan pelat sel pada sel tumbuhan
Gambar 12.8 Sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan. a, menunjukan alur pembelahan dari sel hewan yang sedang membelah begitu alur itu tampak pada permukaan sel. Tepat di dalam membran plasma di tempat alur ini, mikrofilamen membentuk cincin. Filamen aktin ini berinteraksi dengan molekul miosin, menyebabkan cincin itu berkontraksi. Alur pembelahan menjadi semakin dalam hingga selnya di jepit menjadi dua. b, menunjukan sel akar kedelai pada telofase, yang akan terlihat nukleus baru pada kedua kutub dan vesikula dari aparatus golgi yang muncul bersama-sama untuk membentuk pelat sel pada bidang ekuatorial sel. Vesikula yang membawa materi dinding sel ini bersatu untuk pelat sel yang semakin lama semakin besar hingga membran pelat itu bersatu pada ujung-ujungnya dengan membran plasma, membagi sel tersebut menjadi dua. Dinding sel baru di antara sel anak berasal dari kandungan pelat sel tersebut.
Gambar 12.9
Mitosis pada sel tumbuhan pada sel akar bawang.
a. Profase, kromatinnya memadat. Nucleolus masih jelas terlihat tetapi akan segera mulai menghilang, walaupun belum terlihat dalam mikrograf ini gelendong mitotic mulai terlihat.
b. Prometafase, terlihat kromosom yang terpisah. Masing-masing terdiri dari dua kromatidsaudara identik yang saling melekat. Kemudian selubung nukleus akan berfragmentasi dan mikrotubula
Gelendong akan melekat pada kinetokor kromosom. c. Metafase, gelendong telah lengkap dan kromosom yang telah di tarik sama kuat oleh mikrotubula kinetokor yang dating dari kutub sel yang berlawanan, berbaris pada pelat metafase. d. Anafase, kromatid setiap kromosom telah terpisah dan kromosom anak berpindah ke kutub-kutub sel begitu mikrotubula kinetokornya memendek. e. Telofase, nukleus anak terbentuk. Sementara itu sitokinesis mulai terjadi: pelat sel, yang akan membagi sitoplasma menjadi dua, sedang tumbuh ke arah keliling sel induknya.

keluarga sakinah mawaddah warahmah dan hukum KB

A. Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah

Potensi cinta kasih, mawaddah dan rahmah yang di anugerahkan Allah kepada pasangan suami-istri adalah untuk satu tugas yang berat tetapi mulia. Malaikat pun berkeinginan untuk melaksanakannya, tetapi kehormatan itu diserahkan Allah kepada manusia.
Sakinah berarti ketenangan, atau antonim kegoncangan. Kata ini tidak digunakan kecuali untuk menggambarkan ketenangan dan ketentraman setelah sebelumnya ada gejolak, apa pun bentuk gejolak tersebut. Kecemasan menghadapi musuh, atau bahaya, atau kesedihan dan semacamnya bila disusul dengan ketenangan batin yang mendalam, maka ketenangan tersebut dinamakan sakinah.
Sakinah harus didahului oleh gejolak, menunjukan bahwa ketenangan yang dimaksud adalah ketenangan dinamis. Didalam rumah tangga pasti ada saat-saat dimana gejolak bahkan kesalahpahaman dapat terjadi, namun ia dapat segera tertanggulangi lalu melahirkan sakinah.
Sakinah terlihat pada kecerahan air muka yang disertai dengan kelapangan dada, budi bahasa yang halus, yang dilahirkan oleh ketenangan batin akibat menyatunya pemahaman dan kesucian hati, serta bergabungnya kejelasan pandangan dengan tekad yang kuat. Bahwa SAKINAH tidak datang begitu saja, tetapi ada syarat bagi kehadirannya. Kalbu harus disiapkan dengan kesabaran dan ketakwaan, karena SAKINAH “diturunkan” Allah ke dalam kalbu. SAKINAH baru diperoleh setelah melalui beberapa fase, bermula dari mengosongkan kalbu dari segala sifat tercela dan buruk, dengan jalan menyadari dosa dan kesalahan telah diperbuat, kemudian “memutuskan hubungan” dengan masa lalu yang kelam, dengan penyesalan dan dengan pengawasan ketat terhadap diri menyangkut hal-hal mendatang, disusul dengan mujahadah/perjuangan melawan sifat-sifatnya yang terpuji, menganti yang buruk dengan yang baik, seperti kekikiran dengan kedermawanan, kecerobohan dengan keberanian, egoisme dengan pengorbanan, sambil memohon bantuan Allah dengan berdzikir mengingat-Nya, yang kesemua itu dapat di simpulkan dengan upaya menghiasi diri dengan ketabahan dan takwa.
Mawaddah terambil dari akar kata yang maknanya berkisar pada “kelapangan dan kekosongan”. mawaddah adalah kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. Ia adalah cinta plus yang sejati.
Mawaddah adalah cinta yang tampak dampaknya pada perlakuan-serupa dengan tampaknya kepatuhan akibat rasa kagum dan hormat pada seseorang.
Jangan duga mawaddah hadir begitu terlaksananya perkawinan. Kelirulah yang beranggapan demikian karena jika demikian pastilah kita tidak akan menemukan perkawinan yang gagal. Yang benar adalah dengan perkawinan Allah menganugerahi pasangan suami istri potensi untuk meraih mawaddah, selanjutnya mereka harus berjuang bersama untuk meraihnya.
Rahmah adalah kondisi psikologis yang muncul di dalam hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan, sehingga mendorong yang bersangkutan untuk melakukan pemberdayaan. Karena itu dalam kehidupan keluarga masing-masing, suami dan istri, akan bersungguh-sungguh, bahkan bersusah payah demi mendatangkan kebaikan bagi pasangannya serta menolak segala yang mengganggu dan mengeruhkannya.
Rahmah menghasilkan kesabaran, murah hati, tidak cemburu. Pemiliknya tidak angkuh, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak juga pemarah, apalagi pendendam. Ia menutupi segala sesuatu dan sabar menanggung segalanya.
Suami dan istri harus dapat menjadi “diri” pasangannya, dalam arti masing-masing harus merasakan dan memikirkan apa yang dirasakan dan dipikirkan pasangannya, sehingga mengukur pasangannya serupa dengan mengukur dirinya.
Amanah adalah sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain disertai dengan rasa aman dari pemberinya karena kepercayaannya bahwa apa yang diamanatkannya itu akan dipelihara dengan baik, serta aman keberadaaannya di tangan yang diberi amanat itu.
Istri adalah amanah di pelukkan sang suami, dan suami pun amanah di pelukan sang istri. Tidak mungkin orang tua dan keluarga masing-masing akan merestui perkawinan tanpa adanya rasa percaya dan aman itu. Suami-demikian juga istri-tidak akan menjalin hubungan kecuali jika masing-masing merasa aman dan percaya kepada pasangannya.
Amanah dipelihara dengan mengingat Allah; kebesaran, kekuasaaan, dan kemurahan-Nya. Ia dipelihara dengan melaksanakan tuntunan agama. Siramilah amanah itu dengan shalat, walaupun hanya lima kali sehari. Kukuhkan ia dengan jamaah bersama pasangan, walaupun hanya sekali sehari.

B. Konsep dan Hukum Keluarga Berencana (KB) Menurut Islam

Keluarga Berencana (KB) dapat dipahami dalam dua pengertian:
1) KB dapat dipahami sebagai suatu program nasional yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk. Dalam pengertian ini, KB didasarkan pada teori populasi menurut Thomas Robert Malthus. KB dalam pengertian pertama ini diistilahkan dengan tahdid an-nasl (pembatasan kelahiran).
Berdasarkan pengertian tersebut diasumsikan bahwa KB sebagai sebuah program nasional untuk membatasi jumlah populasi penduduk (tahdid anl-nasl), hukumnya haram. Tidak ada sama sekali ada suatu undang-undang atau peraturan pemerintah yang membatasi jumlah anak dalam sebuah keluarga. KB sebagai program nasional tidak dibenarkan secara syara’ karena bertentangan dengan Aqidah Islam, yakni ayat-ayat yang menjelaskan jaminan rezeqi dari Allah untuk seluruh makhluknya. Allah SWT berfirman:
                  
6. dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

2) KB dapat dipahami sebagai aktivitas individual untuk mencegah kehamilan (man’u al-hamli) dengan berbagai cara dan sarana (alat). Misalnya dengan kondom, IUD, pil KB, dan sebagainya. KB dalam pengertian ini diberi istilah tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa KB dalam arti pengaturan kelahiran yang dijalankan oleh individu (bukan dijalankan karena program negara) untuk mencegah kelahiran (man’u al-hamli) dengan berbagai cara dan sarana, hukumnya mubah, karena ada mashlahat yang dikandungnya, bagaimana pun juga motifnya (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima’i fi Al-Islam, hal. 148).
Dalil kebolehannya antara lain hadits dari sahabat Jabir RA yang berkata,”Dahulu kami melakukan azl [senggama terputus] pada masa Rasulullah SAW sedangkan al-Qur`an masih turun.” (HR Bukhari).
Namun kebolehannya disyaratkan tidak adanya bahaya (dharar). Kaidah fiqih menyebutkan : Adh-dhararu yuzaal (Segala bentuk bahaya haruslah dihilangkan) (Imam Suyuthi, Al-Asybah wa An-Nazha`ir fi Al-Furu`, [Semarang : Maktabah Usaha Keluarga], hal. 59).
Kebolehan pengaturan kelahiran juga terbatas pada pencegahan kehamilan yang temporal (sementara), misalnya dengan pil KB dan kondom. Adapun pencegahan kehamilan yang permanen (sterilisasi), seperti vasektomi atau tubektomi, hukumnya haram. Sebab Nabi SAW telah melarang pengebirian (al-ikhtisha`), sebagai teknik mencegah kehamilan secara permanen yang ada saat itu (Muttafaq ‘alaih, dari Sa’ad bin Abi Waqash RA).
Alasan ini dikarenakan KB bertentangan dengan tujuan pernikahan untuk memperbanyak keturunan, sebagaimana sabda Rasulullah saw “Nikahilah wanita yang banyak anak lagi penyayang, karena sesungguhnya aku berlomba-lomba dalam banyak umat dengan umat-umat yang lain di hari kiamat (dalam riwayat yang lain : dengan para nabi di hari kiamat)”. [Hadits Shahih, riwayat Abu Daud dan an-Nasa'i]
Termasuk ke dalam larangan ini adalah larangan membatasi kelahiran dengan jumlah tertentu. Setelah jumlah itu kemudian merasa cukup dengan jumlah anak tertentu dan kemudian menghentikan kehamilan dengan cara apapun.

Syaikh Utsaimin mengatakan, tidak sepantasnya bagi seorang wanita untuk mengkonsumsi pil-pil pencegah kehamilan kecuali dengan dua syarat.
a) Adanya kepentingan, misalnya seorang wanita memiliki penyakit yang menghalanginya untuk hamil setiap tahun, atau, wanita tersebut bertubuh kurus kering, atau adanya penghalang-penghalang lain yang membahayakannya jika dia hamil tiap tahun.
b) Adanya izin dari suami. Hal ini dikarenakan suami memiliki hak atas istri dalam masalah anak dan keturunan. Disamping itu juga harus bermusyawarah dengan dokter terpercaya di dalam masalah mengkonsumsi pil-pil ini, apakah pemakaiannya membahayakan atau tidak.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Syaikh bin Baz bahwa menghentikan kehamilan diperbolehkan dengan syarat 1) Adanya penyakit yang membahayakan jika hamil 2) Dia melahirkan dengan cara yang tidak normal bahkan harus melakukan operasi jika melahirkan dan bahaya-bahaya lain yang serupa dengan hal tersebut.
Selain alasan kesehatan dan bahaya ditimbulkan, niat yang baik untuk memelihara kesehatan ibu, dan juga untuk menyempurnakan kewajiban terhadap anak sehingga menjadi anak yang shalih dan kuat pun harus diperhatikan. Begitu pula alat kontrasepsi yang dipakai. Maksudnya, KB yang saat ini dilakukan memiliki berbagai macam variasi peralatan.
Kemudian ada alat KB yang hukum asalnya adalah haram, seperti tubektomi dan vasektomi. Ada juga beberapa obat yang berfungsi untuk mematikan embrio, setelah bertemunya sel sperma dan sel ovum, menurut kami obat ini juga haram. Sebab, meskipun dalam hal ini ada perbedaan pendapat, ketika sel sperma dan sel ovum sudah menyatu maka segala bentuk upaya untuk mengugurkannya kami pandang termasuk ke dalam aborsi. Tetapi mohon maaf, karena keterbatasan pengetahuan kami tentang persoalan KB ini, kami tidak bisa memerincikan satu-per satu obat apa yang dilarang dan obat apa yang boleh.
Untuk lebih selamatnya, dalam melakukan KB sebaiknya menggunaka salah satu dari tiga cara:
a) Sistem tanggal, yaitu menghindari hubungan pada waktu tanggal rawan. Tetapi kadang-kadang kita lupa kapan mulai dan berakhirnya tanggal subur yang rawan itu, sehingga resiko cara ini cukup besar.
b) ’Azl (coitus interuptus), yaitu menumpahkan sperma di luar vagina.
c) Dengan kondom. Kondom memiliki fungsi yang mirip dengan ’azl, yaitu mencegah masuknya sperma ke dalam rahim agar tidak terjadi pertemuan dengan sel ovum.

Pendapat yang Mengharamkan Penggunaan Alat Kontrasepsi

Namun, sebagian ulama yang lain tetap menyatakan apapun alasan kotrasepsi adalah haram, kecuali dalam keadaan darurat medis ataupun yang semisal. Sebab pelakunya telah menyelisihi petunjuk yang diajarkan Rasulullah SAW serta berbuat tabdzir terhadap nikmat keturunan, karena adanya hamba-hamba Allah SWT yang berharap untuk mendapat keturunan, namun diharamkan Allah untuk mendapatkanya. Sedang orang yang berbuat tabdzir adalah teman dan pengikut syaitan sebagaimana dalam Qs.Al-Isro’:27.
•          
Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.

Adapun ketetapan hukum para ulama ahlussunnah wal jama’ah dari kurun ke kurun hingga saat ini, pada sebab kedua dari penggunaan alat kontrasepsi yaitu untuk membatasi keturunan, yang diistilahkan dengan keluarga berencana (KB) adalah Haram. Kecuali jika karena darurat medis atau yang semisal. Sebab program KB hakekatnya adalah program pemangkasan kuantitas generasi muda Islam, meskipun mendapatkan legalitas hukum dan fatwa dari ulama setempat, karena dinegeri kafir jutru populasi sangat digalakkan.

bahan ajar bioteknologi kelas 3 semester 2

BAHAN AJAR
BIOTEKNOLOGI

1. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari kata biologi dan teknologi. Biologi adalah ilmu pengetahuan mengenai makhluk hidup. Sedangkan teknologi adalah terapan ilmu pengetahuan dasar. Jadi dapat diartikan bioteknologi merupakan suatu teknik memanipulasi makhluk hidup untuk menghasilkan produk berupa barang maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Saat ini perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan ilmu murni lainnya seperti biokimia, komputer, biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, dan matematika secara terpadu dengan tujuan mencapai penerapan teknologi dari kapasitas mikroba dan atau sel-sel jaringan yang dibiakkan. Dengan kata lain bioteknologi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

2. PRINSIP DASAR BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi merupakan teknologi yang menggunaan makhluk hidup untuk membuat atau memodifikasi suatu produk, memperbaiki tanaman dan binatang, atau mengembangkan mikroorganisme untuk tujuan khusus yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan makhluk hidup seperti bakteri, kapang, ganggang, khamir, virus, dan lain-lain berdasarkan pada karakteristiknya yang mampu berkembang biak dan melakukan berbagai reaksi kimia di dalam selnya.
Bioteknologi mencakup proses fermentasi, terutama dalam proses menghasilkan bahan pangan. Selain itu bioteknologi berperan dalam pengelolaan air dan sampah, penerapan baru dalam biomedik, daur ulang logam, dan pengikatan mineral batuan berkualitas rendah. Bioteknologi juga memiliki peranan penting dalam berbagai proses industri karena hampir semua bahan organik dapat dihasilkan melalui metode bioteknologi.
Sebagian besar teknik yang diterapkan dalam bioteknologi lebih efisien dalam pemakaian energi, ekonomis dan lebih aman. Selain itu residu yang dihasilkan dari proses bioteknologi dapat terurai secara biologis sehingga tidak bersifat toksik. Dalam jangka panjang bioteknologi diharapkan dapat memecahkan berbagai persoalan utama dunia khususnya segala hal yang berkaitan dengan obat-obatan, produksi pangan, pengendalian polusi, dan pengembangan sumber energi baru.

3. JENIS-JENIS BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi terus berkembang sejalan dengan semakin bertambahnya kebutuhan manusia. Selain itu pengetahuan manusia juga semakin berkembang pada berbagai disiplin ilmu. Hingga saat ini ada dua macam bioteknologi yang masih dikembangkan yaitu bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.
1) Bioteknologi Konvensional (tradisional)
Bioteknologi konvensional secara umum menggunakan mikroba untuk memproduksi senyawa kimia dengan aktivitas yang sederhana. Bioteknologi konvensional telah dikenal ribuan tahun lalu. Sebagai contoh pada tahun 8000 SM bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan secara selektif untuk meningkatkan kualitas ternak. Sedangkan di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, anggur,keju dan roti. Beberapa contoh produk tersebut merupakan hasil dari fermentasi dengan menggunakan berbagai jenis mikroorganisme yang dikenal sejak abad ke-19. Hingga kini penerapan bioteknologi konvensional terus berkembang dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Misalnya pada bidang pengolahan pangan, pertanian, peternakan, pengobatan, dan kesehatan.
Beberapa contoh produk dari penerapan bioteknologi konvensional dalam pengolahan pangan misalnya pada pembuatan tempe, oncom, yoghurt, keju, acar, bir, serta protein sel tunggal.
Tempe terbuat dari kacang kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Sedangkan oncom terbuat dari ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila yang mengubah ampas kedelai menjadi oncom.
Yoghurt merupakan minuman yang dihasilkan dari hasil fermentasi air susu sapi, kambing, domba, atau kerbau oleh bakteri asam laktat sehingga memiliki rasa asam dan menyegarkan. Bakteri yang berperan dalam pembuatan yoghurt adalah jenis Lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophillus. Keberadaan bakteri tersebut menyebabkan berubahnay struktur laktosa pada susu menjadi kental. Karena struktur laktosa susu telah diubah, maka youghurt dapat dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap susu.
Alkohol merupakan minuman hasil dari proses fermentasi khamir (yeast) pada zat tepung (karbohidrat) dan tidak melalui proses penyulingan. Khamir yang berperan dalam fermentasi tersebut misalnya Sacharomyces cerevisiae. Saat fermentasi, terjadi perubahan dari karbohidrat menjadi gula sederhana, kemudian diubah menjadi karbon dioksida dan alcohol. Minuman beralkohol hasil dari fermentasi khamir antara lain rum, bir, whiski, dan anggur. Produk-produk tersebut berbeda satu sama lain karena bahan mentah dan galur khamir yang digunakan berbeda. Namun pada setiap contoh produk tersebut digunakan khamir dari genus yang sama yaitu genus Sacharomyces untuk memfermentasikan substratnya.
Keju merupakan makanan bernutrisi tinggi yang dihasilkan dari proses fermentasi susu oleh bakteri. Susu dihilangkan kandungan airnya, selanjutnya dilakukan proses fermentasi. Secara komersil bakteri yang digunakan Streptococcus lactis dan Leuconostoc cryovorum kedalam air susu. Agar keju menjadi keras (cheddar), setelah dilakukan proses fermentasi ditambahkan enzim renin untuk menggumpalkan air susu kemudian diberi garam. Setelah itu keju tersebut dicelupkan kedalam parafin untuk mencegah kekeringan.
Protein sel tunggal (PST) adalah mikroorganisme kering seperti ganggang, bakteri, khamir, kapang, dan jamur yang ditumbuhkan dalam kultur skala besar. Protein ini digunakan untuk konsumsi manusia atau hewan. PST mengandung bahan sperti karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Contoh protein sel tunggal adalah Chorella, Spirulina, Euglena, dan Scenedesmus. Pada bioteknologi konvensional, protein sel tunggal dihasilkan dengan sistem konvensional. Dalam sistem ini semua bahan dimasukan kedalam tangki tempat terjadinya fermentasi (fermentor). Setelah sel-sel berhenti tumbuh, sel-sel tersebut baru dipanen.
Penerapan bioteknologi konvensional pada pertanian misalnya penyetekan tanaman. Manusia menyadari akan pentingnya tanaman dengan hasil panen yang banyak dan kualitas unggul. Sejak dahulu perbanyakan tanaman dilakukan melalui biji (generatif) yang menghasilkan keturunan dengan banyak variasi. Sedangkan cara vegetative mengahasilkan veriasi yang lebih sedikit dengan keseragaman yang besar. Ini sesuai dengan tujuan pengembangan cara vegetatif yaitu menghasilkan tanaman dengan jumlah banyak secara genetik seragam atau lebih dikenal sebagai kloning, salah satu cara kloning pada tumbuhan adalah dengan penyetekan.
Penyetekan dilakukan dengan memotong beberapa bagian dari tanaman (akar, batang, daun, atau tunas). Tujuannya agar bagian-bagian tersebut dapat membentuk akar-akar baru sehingga tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tanaman yang dikembangkan dengan teknik penyetekan adalah singkong, tebu dan nanas.
Diantara keuntungan yang didapatkan adalah menghasilkan tanaman baru yang memiliki keseragaman sifat sesuai yang diinginkan. Teknik penyetekan bukan tidak akan memberikan dampak negatif. Pertumbuhan tanaman biasanya berlangsung lambat. Selain itu sistem perakaran yang dibentuk adalah akar serabut yang tidak mampu menopang bagian batang tanaman yang tumbuh besar sehingga tanaman mudah roboh. Beberapa hal tersebut merupakan dampak negatif dari teknik penyetekan.

2) Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern berkembang sejak zaman 1950 sejak ditemukan struktur DNA (deoxyribonukleid acid) di dalam sel. Bioteknolodi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada rekayasa genetika, teknologi enzim, reaksi biokimia, dan rekayasa produk.
Rekayasa genetika merupakan teknik pengambilan gen tertentu dari suatu organisme, kemudian menyisipkannya ke organisme lain. Teknologi ennzim merupakan teknik mempercepat reaksi dengan menggunakan enzim yang dihasilkan oleh hewan atau tumbuuhan. Rekayasa biokimia merupakan penggunaan bioreactor sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme untuk peroses biologis tertentu, agar tidak terkontaminasi oleh organism lain. Rekayasa produk merupakan peroses untuk menghasilkan molekul biologi (seperti antibodi dan enzim) dengan menggunakan teknik immobilisasi enzim dan sel yang dikombinasikan dengan alat mikroelektronis atau bahkan komputer.
Pengelolaan pangan meruupakan salah satu contoh bioteknologi modern yang digunakan untuk pengambangan bidang pangan dan peningkatan produksi perotein sel tunggal. Protein sel tunggal dalam bioteknologi modern dihasilkan dengan cara memasukan nutrien ke dalam fermentor, sehingga sel-selnya dapat dipanen secara terus-menerus. Contoh lainnya adalah memperbaiki kualitas tanaman pangan dengan mengubah sifat genetiknya. Oleh karena itu diperoleh buah-buahan yang tidak cepat membusuk oleh buah-buahan tanpa biji.
Penerapan bioteknologi dalam pertanian dapat diterapkan dalam beberapa contoh, salah satu contohnya adalah cara untuk mengatasi kesulitan setek alam yaitu dengan teknologi kultur in vitro. Kultur In vitro tanaman yaitu teknologi mengambangkan tanaman secara vegetatif dari bagian-bagian tubuh (somatik) tanaman di dalam kultur aseptic (bebas kuman) dengan lingkungan terkontrol (in vitro). Salah satu cara untuk membuat kultur jaringan tanaman adalah dengan memotong bagian tanaman yang akan dikultur menjadi irisan kecil. Potongan tanaman tersebut kemudian diletakkan pada cawan/ botol yang berisi medium yang mengandung nutrien dan hormon pertumbuhan. Setelah beberapa saat, akan tumbuh kalus (massa sel tumbuhan belum terspesialisasi) yang kemudia berkembang menjadi tanaman kecil dengan akar, batang, dan daun. Selanjutnya tanaman ini dapat ditumbuhkan pada tanah.
Keuntungan dari kultur in vitro ini adalah mampu menghasilkan tanaman yang diinginkan secara seragam dan dalam jumlah besar. Selain itu dapat menyelamatkan tanaman dari serangan virus. Karena jika tanaman terserang virus, maka hampir semua tanaman dapat terinfeksi oleh virus. Dengan kultur in vitro, maka bagian tanaman yang tidak terkena virus dapat diperbanyak dan dikembangkan lebih lanjut. Selain itu modifikasi genetik dapat menciptakan tanaman yang berwarna menarik, meningkatkan kandungan nutrisi tanaman, dan memperoduksi tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Penerapan bioteknologi modern pada bidang peternakan yaitu dengan cara kloning hewan ternak. Kloning merupakan teknologi perbanyakan makhluk hidup secar tidak kawin. Teknik ini menjadi sangat populer sejak tahun 1996, yaitu sejak kelahiran domba Dolly. Secara garis besar peroses Kloning Dolly atau hewan ternak adalah sebagai berikut. Pertama, penyiapan sel telur (ovum ) yang akan dijadikan tempat atau tuan rumah bagi inti sel somatik (sel tubuh) donor. Inti sel telur tersebut kemudian dikosongkan. Kedua, inti sel telur yang te;ah dikosongkan kemudian diisi dengan inti sel somatik donor dengan bantuan kejutan listrik. Ketiga, sel telur yang mengandung inti sel somatic yag berisi gen-gen donor akan bersifat seolah-olah telah dibuahi. Sel tersebut kemudian mulai membelah beberapa kali membentuk stadium morula. Morula kemudian diimplementasi (ditanamkan) ke dalam rahim induknya. Keempat, jika sudah saatnya, induk akan melahirkan anakan hasil kloning.
Penerapan bioteknologi dalam bidang pengobatan dan kesehatan adalah dihasilkannya produk hormon, vaksin dan bayi tabung. Hormon hasil bioteknologi sat ini tersedia untuk mengobati berbagai penyakit, misalnya insulin untuk pengobatan diabetes dan hormon pertumbuhan untuk pengobatan gangguan perkembangan tubuh serta untuk cepat dalam penyembuhan luka. Vaksin hasil bioteknologi modern dapat dilihat dari hasil rekayasa genetika menawarkan metode baru dalam pembuatan vaksin untuk mencegah penyakit seperti hepatitis B serta untuk membanatua deteksi dan diagnosis penyakit akibat virus dan kelainan bawaan.
Bayi tabung dari hasil bioteknologi ini digunakan untk meperoleh keturunan (anak) agar dapat melestarikan jenisnya dengan menanamkan hasil fertilisasi ke dalam rahim wanita. Bayi tabung dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi fertilisasi sel telur dan sel sperma dalam suatu tabung ( in vitro) hingga terbentuk zigot yang kemudian menjadi morula dam di implantasi ke dalam rahim wanita.
Teknologi bayi tabung masih memiliki keterbatasan, yaitu harus tersedianya rahim seorang wanita. Hingga kini, rahim masih dijadikan sebagai medium alami yang takkan tergantikan dalam membeesarkan janin yang kemudian berkembang menjadi bayi yang nantinya akan dilahirkan.
Dampak negatif dari bayi tabung diantaranya terdapat kemunkinan jika teknologi bayi tabung dikembangkan dan menemukan alat yang dapat mengandung dan melahirkan manusia yang akan mempermudah tugas biologis kaum wanita. Namun denga teknologi seperti itu disinyalir akan menghilangkan sifat-sifat keibuan dan kebapakan dalam merawat anaknya. Sedangkan dampak positif dari teknologi bayi tabung adalah dapat mengatasi masalah pasangan suami istri yang menginginkan keturunan namun memiliki masalah dengan reproduksi. Halangan reproduski ini misalnya wanita atau pria yang tidak mampu menghasilkan sel telur atau sperma yang subur, rahim wanita yang rapuh, ataupun terhambatnya pertumbuhan bayi.
Berdasarkan pada penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prinsip dasar pengembangan bioteknologi konvensional dan modern yaitu:
(1) Bioteknologi konvensional sudah dikenal sejak awal peradaban manusia, sebaliknya bioteknologi modern mulai berkembang setelah ditemukannya DNA.
(2) Bioteknologi konvensional menggunakan langsung hasil yang diproduksi organisme dan atau mikroorganisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang bermanfaat bagi manusia, sedangkan bioteknologi modern menggunakan organisme dan atau mikroorganisme untuk perbaikan dan peningkatan kerja genetis organisme dan atau mikroorganisme yang bermanfaat bagi manusia.
(3) Bioteknologi konvensional menggunakan peralatan sederhana dan memanfaatkan keterbatasan aktivitas mikroorganisme. Sedangkan bioteknologi modern menggunakan peralatan modern seperti mesin isolasi dan mengurutan DNA. Selain itu juga memanfaatkan organisme dan atau mikroorganisme dngan tambahan teknologi enzim, rekayasa biokimia, dan rekayasa produk.




Daftar Pustaka
Aryulina, Diah et.all. 2004. Biologi SMA untuk Kelas X. Jakarta:Esis.
Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi. Jakarta:Ganeca Exact.
Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh atau Model Silabus SMA/MA mata Pelajaran Biologi. 2006. BSNP.